Menu

Tuesday, September 29, 2015

Laporan hasil kunjungan ke museum purbakala cipari




Daftar isi

Lembaran Halaman Pengesahan……………………………………………………………….    ii
Kata Pengantar…………………………………………………………………………………    iii
BAB 1 Pendahuluan……………………………………………………………………………
A.    Latar Belakang………………………………………………………………………….    1
B.     Rumusan Masalah………………………………………………………………………    1
C.     Tujuan…………………………………………………………………………………..    1
D.    Manfaat…………………………………………………………………………………    1
Lokasi…………………………………………………………………………………………..     2
Penemuan dan Penelitian……………………………………………………………………….    2
Interpretasi……………………………………………………………………………………...    2
Wisata…………………………………………………………………………………………..    2
Sejarah Taman Purbakala Cipari…………………………………………………………….....    2
BAB 2 ………………………………………………………………………………………….     
A.    Kesimpulan……………………………………………………………………………..    4
B.     Saran & Kritik………………………………………………………………………….     4
C.     Lampiran………………………………………………………………………………..    5



















Lembar Pengesahan

Anggota kelompok :
1.     Riza ilhamsyah
2.     Reni Indri Yopika
3.     Rismawati
4.     Resha Sri Maulani

Kelompok kami telah berhasil menyelesaikan penelitian di Desa Cipari, Kuningan.Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi media pembelajaran di SMK Muhammadiyah 2 Kuningan.Berhasilnya penelitian ini tidak lepas dari tuntunan Bu. Drs. Ani selaku guru Sejarah SMK Muhammadiyah 2 Kuningan.




                                                             
Guru Sejarah





Ani. S


































KATA PENGKANTAR

            Segala puli dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-NYA kepada saya sehungga dapat menyelesaikan karya tulis ini yang berjudul “Laporan Hasil Kunjungan Ke Museum Purbakala Cipari Kuningan”.

          Adapun penulisan laporan penelitian ini dimaksudkan sebagai bahan pembelajaran pendidikan di SMK Muhammadiyah 2 Kuningan.

          Tersusunnya  laporan penelitian ini berkat adanya bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar besarnya kepada :

1.          Bu Ani S, selaku Guru Sejarah / Guru Pembingbing di SMK Muhammadiyah 2 kuningan

Semoga Allah SWT memberikan pahala yang berlipat ganda pada kita, amin.Akhirnya saya berharap semoga karya tulis ini bermanfaat bagi teman saya dan saya sendiri  khususnya dan pembaca umumnya.





























BAB 1
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pelaksanaan kunjungan museum merupakan kegiatan wajib sekolah. Kunjungan moseum ini dilaksanakan setiap satu tahun sekali. Kunjungan museum ini diikuti oleh kelas X karena pada agenda sekolah kunjungan museum dilaksanakan pada kelas X.

Dipilihnya objek museum purbakala Cipari Kuningan Karena untuk mengetahui lebih jelas gambaran evolusi nenek moyang peradaban manusia. Disana kita semua dapat mengetahui secara gambling bagaimana nenek moyang kita ber-evolusi, disana kita disuguhkan berbagai bukti sejarah. Mulai dari grabah, gelang ,dll.

Mengenai penelitian dan penggalian fosil-fosil makhluk purbakala oleh berbagai peneliti di penjuru dunia.

B. Rumusan Masalah
1.    Bagaimana sejarah Museum Purbakala Cipari Kuningan?
2.    Dimana letak Museum Purbakala Cipari Kuningan?

C. Tujuan
1.      Untuk mengetahui sejarah Museum Purbakala Cipari Kuningan
2.      Untuk mengetahui letak Museum Purbakala Cipari Kuningan

D. Manfaat
Penulisan karya tulis ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :
A.      Penulis :
1.      Menambah wawasan siswa.
2.      Menggali potensi siswa untuk dimanfaatkan sebagai sarana menambah nilai sosial dan rasa ingin tahu perkembangan sejarah Indonesia.
3.      Untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air.
4.      Meningkatkan ketaqwaaan atas ciptaan Tuhan YME.

B.      Pembaca :
1.      Penulisan ini diharapkan dapat membuka wawasan masyarakat tentang sejarah evolusi nenek moyang di Indonesia.
2.      Dapat membuka kepedulian masyarakat tentang museum sejarah di Indonesia.

Lokasi
Situs ini terletak di Kampung Cipari, Desa Cigugur, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.Berada pada ketinggian 661 meter dari permukaan laut, situs ini tepat berada di kaki Gunung Ciremai dan berjarak sekitar empat kilometer dari Kota Kuningan Jawa Barat.
Penemuan dan Penelitian
Situs Cipari ditemukan pada tahun 1972 dengan adanya sebuah peti kubur batu yang merupakan satu ciri dari kebudayaan masa prasejarah. Penelitian / ekskavasiarkeologi secara sistematis, di bawah pimpinan Teguh Asmar yang dilakukan mulai tahun 1975 menghasilkan temuan-temuan perkakas dapur, gerabah, perunggu, dan bekas-bekas pondasi bangunan. Situs ini terhitung cukup lengkap menggambarkan kehidupan masyarakat pada masa itu.
Interpretasi
Bertolak dari analisis litologi, stragtigrafi, dan kelompok benda temuan, Situs Cipari pernah mengalami dua kali masa pemukiman, yaitu masa akhir Neolitik dan awal pengenalan bahan perunggu yang berkisar tahun 1000 SM sampai dengan 500 SM.
Masyarakat pendukung kebudayaan di Situs Cipari telah mengenal organisasi yang baik beserta kepercayaan yang erat bertalian dengan pemujaan nenek moyang dengan adat mendirikan bangunan dari batu-batu besar atau megalitik.
Dasar dari keseluruhan tradisi megalitik ini adalah kepercayaan akan adanya hubungan erat antara yang masih hidup dengan yang telah mati atas kesejahteraan manusia, ternak dan pertanian. Juga terdapat keyakinan bahwa semua kebaikan atau tuah dari seorang kerabat yang telah mati dapat dipusatkan pada monumen-monumen yang didirikan untuk menjadi medium penghormatan, menjadi tahta kedatangan, sekaligus menjadi lambang bagi si mati.Jasa amal atau kebaikan dapat diperoleh dengan mengadakan pesta-pesta atau upacara-upacara tertentu yang mencapai titik puncaknya dengan mendirikan monumen-monumen tersebut. Kebaikan tidak hanya akan memberikan prestasi dam kehidupan tapi juga menjamin nasib yang lebih baik lagi dalam hidup sesudah mati nanti.
Hal demikian menjadi pelindung tingkah laku seseorang dan pemusatannya kepada monumen akan menambah kekayaan, derajat, serta mempertinggi kesejahteraan beserta hasil cocok tanamnya.
Wisata
Lokasi situs ini sekarang menjadi tujuan wisata pendidikan dengan dikembangkan menjadi Taman Purbakala Cipari.Sebuah museum melengkapi situs ini.
Sejarah Taman Purbakala Cipari

Taman Purbakala Cipari berada di Desa Cipari, kecamatan Cigugur, kabupaten Kuningan, dan secara astronomis terletak di daerah cekungan (lembah) pada di atas ketinggian 700  m dpl dan pada koordinat 108º 28’ 156” BT, 06º 57’ 723” LS, sekitar 3 km ke arah barat dari pusat kota Kuningan. Untuk menuju ke lokasi situs tidaklah sulit karena merupakan jalan beraspal yang dapat dilalui kendaraan roda empat maupun roda dua, sekitar 30 menit dari pusat Kota Kuningan.  

Lingkungan Situs Cipari sangat mendukung sebagai objek wisata, baik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara mengingat udara yang sejuk dan nyaman dengan pemandangan yang indah didukung oleh lahan situs yang cukup luas.

Situs seluas 700 m² ini merupakan bagian dari areal Taman Purbakala Cipari yang memiliki luas 2500 m, sisanya merupakan lahan parkir dan rumah jaga. Situs Cipari dikenal dengan nama  Taman Purbakala, karena merupakan bentuk pengembangan dan pemanfaatan situs purbakala yang berfungsi sebagai obyek wisata budaya sekaligus media pembinaan dan pengolahan jatidiri bangsa dan dapat menambah pendapatan asli daerah (PAD).   
Situs Cipari tinggalannya berdasarkan tipologi dan stratigrafi diperkirakan pernah mengalami 2 kali masa pemukiman yaitu pemukiman manusia pada akhir masa neolitik dan awal pengenalan bahan perunggu (masa perundagian) berkisar pada tahun 1000 SM s.d. 500 SM. 

Situs ini pertama kali ditemukan pada 1971/1972 oleh penduduk, selanjutnya dibantu petugas Pemerintah Daerah setempat mereka menggalinya dan menemukan peti kubur berukuran sangat besar dengan posisi membujur baratdaya-timurlaut. Di dalam dan di sekitar peti kuburbatu pada kedalaman sekitar 15 cm terdapat fragmen periuk, kendi, piring, gelang batu, kapak perunggu, manik-manik dan tulang hewan.

Penelitian arkeologi selanjutnya pada tahun 1974/1976, menemukan peti kubur kedua lengkap dengan penutupnya berukuran yaitu 16 x 56 x 59 cm. Di dalam peti kubur tidak ditemukan sisa jasad manusia tetapi bekal kubur yaitu fragmen tembikar. (pernik, pedupaan, cawan), gelang batu, beliung persegi, kapak perunggu, dan manik-manik.
Situs Cipari diduga kuat Peti Kubur Bilik Batu berasal dari masa Perundagian (paleometalik atau Perunggu Besi) yaitu masih nampak melanjutkan tradisi megalitik terbukti ditemukannya 2 buah peti kubur batu yang dipergunakan sebagai tempat (wadah) kubur.

Jika memasuki area Taman Purbakala pengunjung dibuat takjub oleh tinggalan-tinggalan budaya yang nampak dari pintu gerbang (arah kiri ke kanan) akan dijumpai menhir dengan tatanan batu, kemudian gelang batu dan kapak batu 1, peti kubur 1, peti kubur 2, menhir dengan tatanan lempengan batu sekeliling dibagian bawah, dan kapak batu. Kondisi objek masih tetap sama dan sesuai dengan kondisi pertama kali ditemukan.

Lantai jalan setapak di Taman Purbakala Cipari merupakan susunan lempeng batu bentukan baru yang diupayakan agar serasi dengan tinggalan megalitik yang dominan terbuat dari batu.              



BAB 2
A.    Kesimpulan
Situs Purbakala Cipari adalah sebuah situs di Kabupaten Kuningan, yang tepatnya terletak di Desa Cipari Kecamatan Cigugur.Situs Cipari sendiri terletak di daerah lembah di atas ketinggian 700 m dpl.Situs Purbakala Cipari ditemukan pada tahun 1972 dengan identifikasi sebuah peti kubur batu yang merupakan satu ciri dari perjalanan hidup masa pra sejarah.Penelitian /ekskavasi arkeologi menemukan perkakas dapur, gerabah perunggu dan bekas-bekas pondasi bangunan masa prasejarah. Situs Purbakala Cipari berdasarkan tipologi dan statigrafi diperkirakan pernah mengalami 2 kali masa pemukiman yaitu pemukiman manusia pada akhir masa neolitik dan awal pengenalan masa perunggu (masa perundagian) yang berkisar antara tahun 1000 SM s.d 500 SM. Bukti-bukti peninggalan manusia pada akhir masa neolitik dan awal pengenalan masa perunggu sendiri dapat ditemukan dalam berbagai artefak yang terdapat di Situs Purbakala Cipari ini yang antara lain fragmen tembikar seperti pernik, kendi, piring, pedupaan dan cawan, gelang batu, beliung persegi, kapak perunggu dan manik-manik, tulang hewan yang kesemuanya didapat dari hasil penggalian dua peti kubur. Sayangnya dalam penggalian dua kuburan batu (yang satu lengkap dengan penutup kuburnya yang berukuran 16 x 56 x 59 cm) di dalam peti kubur tersebut tidak ditemukan sisa jasad manusia melainkan hanya bekal kuburnya saja seperti yang Portal Cirebon sebutkan di atas. Karena melihat temuan-temuan di atas tadi maka dari itulah Situs Purbakala Cipari di duga kuat berasal dari masa perundagian (paleometalik atau perunggu besi) yaitu zaman manusia di masa transisi antara zaman megalitik menuju ke zaman perunggu.
B.     Saran dan Kritik
1.      Berkunjung ke suatu daerah tentu selain untuk silaturahmi salah satukegiatan kita yang lain adalah wisata, banyak jenis wisata yang disuguhkan dan kita tinggal memilih mau ke ogjek wisata apa yang akan kita datangi.
2.      Objek wisata yang ada di Kab Kuningan salah satunya adalah Site Museum taman Purbakala Cipari, nah kali ini MJ akan sedikit mengulas tentang salah satu objek wisata yang berkaitan dengan pendidikan dan sejarah yang ada di wilayah Kabupaten Kuningan ini.
3.      Taman Purbakala Cipari yang berada di Desa Cipari, kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, yang terletak pada ketinggian di atas 700  m dpl dan pada koordinat 108º 28’ 156” BT, 06º 57’ 723” LS, berada sekitar 3-4 km ke arah barat dari pusat kota Kuningan. Untuk menuju ke lokasi situs tidaklah sulit karena merupakan jalan beraspal yang dapat dilalui kendaraan roda empat maupun roda dua, sekitar 30 menit dari pusat Kota Kuningan. Ketika Mau menuju ke lokasi ini juga sangat mudah karena ketika MJ berada di jalan utama terdapat arah penuntuk yang menunjukkan lokasi taman Purbakala ini.
4.      Tidak ada tarif tiket yang resmi bagi para pengunjung (saat itu) ketika MJ memasuki lokasi situs. Udara yang sejuk dan nyaman dengan pemandangan yang indah didukung oleh lahan situs yang cukup luas sangat mendukung lokasi ini ditambah kesadaran masyarakat yang ikut menjaga kondisi di lingkungan sekitar Situs sehingga kondisi situs
5.      tetap terjaga bersih dan rapih.
6.      Ketika memasuki area Taman Purbakala pengunjung akan dibuat takjub oleh tinggalan-tinggalan budaya yang nampak dari pintu gerbang (arah kiri ke kanan) akan dijumpai menhir dengan tatanan batu, kemudian gelang batu dan kapak batu, 2 buah peti kubur, menhir dengan tatanan lempengan batu sekeliling dibagian tanahnya. Kondisi objek masih tetap sama dan sesuai dengan kondisi pertama kali ditemukan.
7.      Situs seluas 700 m² ini merupakan bagian dari areal Taman Purbakala Cipari yang memiliki luas total 2500 m, sisanya merupakan lahan parkir dan rumah jaga serta museum tempat menyimpan semua penemuan. Situs Cipari ini dikenal dengan nama  Taman Purbakala Cipari, karena merupakan bentuk pengembangan dan pemanfaatan situs purbakala yang berfungsi sebagai obyek wisata budaya.
8.      Dari Tulisan yang ada di sana serta dari penuturan penjaga Situs, situs Cipari ini berdasarkan tipologi dan stratigrafi diperkirakan pernah mengalami 2 kali masa pemukiman yaitu pemukiman manusia pada akhir masa neolitik dan awal pengenalan bahan perunggu (masa perundagian) berkisar pada tahun 1000 SM s.d. 500 SM.
9.      Situs ini pertama kali ditemukan pada 1971/1972 oleh penduduk ketika sedang melakukan cocok tanam di ladangnya, selanjutnya dibantu petugas Pemerintah Daerah setempat mereka menggalinya dan menemukan peti kubur berukuran sangat besar dengan posisi membujur baratdaya-timurlaut. Di dalam dan di sekitar peti kuburbatu pada kedalaman sekitar 15 cm terdapat fragmen periuk, kendi, piring, gelang batu, kapak perunggu, manik-manik dan tulang hewan.
10.  Penelitian arkeologi selanjutnya pada tahun 1974/1976, menemukan peti kubur kedua lengkap dengan penutupnya berukuran yaitu 16 x 56 x 59 cm. Di dalam peti kubur tidak ditemukan sisa jasad manusia tetapi bekal kubur yaitu fragmen tembikar. (pernik, pedupaan, cawan), gelang batu, beliung persegi, kapak perunggu, dan manik-manik.

C.     Lampiran
NO
Nama Benda
Keterangan
1
Kapak Batu
Kapak Batu yang ada di musium Cipari tampak halus namun ada beberapa bagian lain yangkasar,batuan tersebut terbuat jenis batuan tanah (selt stone).Batu Rijang,Kwarsa,Yaper Kalsedom dan batu padas.kapak tersebut berfungsi sebagai benda upacara bekal kubur disamping untuk alat mengolah pertanian.
2
Gelang Batu
Gelang batu dibuat dari batuan kalsedom dan kwarsadalam teknik pembuatannya sudah halus,gelang batu tersebut ditemukan didalam Peti Kubur Batu yang difungsikan sebagai benda upacara bekal kubur dan perhiasan.
3
Kapak Perunggu
Kapak Perunggu merupakan salah satu hasil teknologi masa perundagian yang dominan,Kapak tersebut difungsikan benda upacara dan alat.
4
Benda Gerabah
Benda – benda erabah sebagai salah satu hasil budaya manusia merupakan unsur penting dalam usaha menggambarkan aspek – aspek kehidupan manusia, temuan gerabah Situs Cipari ada yang berbentuk pragmen dan ada yang masih utuh dengan bermacam – macam bentuk.Gerabah Situs Cipari nampaknya diproduksi sendiri karena ditemukan pula bahan yang sudah dicampur antara tanah liat dan pasir Gerabah, Gerabah terebut difungsikan sebagai alat kebutuhan rumah tangga dan bekal kubur.
5
Peti Kubur Batu
Peti kubur batu di situs cipari khususnya umumnya di kabupaten kuningan dibuat dari jenis batuan Andesit yang berbentuk sirap,Kontruksi peti kubur batu dikenal dengan bentuk swastika karena bentuknya persegi panjang tapi menyerupai trapesium.Peti Kubur Batu di Situs Cipari berorientasi ke timur laut barat daya yang menggambarkan konsep-konsep kekuasaan alam seperti matahari dan bulan yang menjadi pedoman hidup mereka dari lahir sampai meninggal pedoman pada terbit dan terbenamnya matahari.
Peti Kubur Batu tersebut merupakan wadahuntuk mengubur mayat,pada budaya megalit penguburan antara lain meletakan mayat didalam Kubur Batu, karena penguburan merupakan bagian penting dalam situs kepercayaan,sebab dalam penguburan terkandung pengertian masyarakat tentang si mati dan untuk kesinambungan si mati.
Di dalam Peti Kubur tidak terdapat keranka manusia  hanyalah bekal kubur yang didapatkan berupa Kapak Batu ,Gelang Batu dan Gerabah, hal ini karena keberdaan Peti Kubur di Situs Cipari berada pada ketinggian 661 m dari permukaan laut, tanah gembur subur dan keasamannya tinggi tidak bisa mengawetkan organik terutama tulang menurut penelitian sementara.
6
Altar Batu
Sebuah bangunan yang berundak-undak yang dataran biasanya mengandung benda-benda megalit atau makam seseorang yang di anggap tokoh dan di keramatkan yang berfungsi sebagai tempat upacara dalam hubungan dengan pemujaan arwah nenek moyangnya.
7
Menhir
Menhir adalah sebuah batu tegak kasar yang tidak di kerjakan,disimpan manusia disuatu tempat yang tinggi /bukit untuk kepentingan memperingati seseorang yang sudah mati ataupun masih hidup.Batu tersebut dianggap sebagai medium penghormatan sekaligus menjadi tahta kedatangan roh nenek moyangnya. Dan pada masa itu belum mengenal tentang agama  masih menggunakan kepercayaan. Yang menonjol ada dua kepercayaan yaitu anamisme dan dinamisme, batu menhir ini bukan asli dari site taman purbakala cipari tetapi batu menhir ini dari daerah Sukamulya, knap di simpan di sini? Karena di rafikakan.

8
Dolmen (Batu Meja)
Susunan batu yang terdiri dari sebuah batu lebar yang ditopang oleh beberapa batu lain sehingga menyerupai (berbentuk) meja meja yang berfungsi sebagai tempat untuk pemujaan kepada arwah nenek moyangnya sekaligus tempat penyimpanan sesaji.

9
Batu Temu Gelang
Suatu susunan batu dalam bentuk lingkaran,merupakan tempat upacara dalam hubungan dengan arwah nenek moyangnya dan tempat upacara dan musyawarah.
10
Batu Dakon
Batu Dakon / Lumpang Batu berupa peninggalan budaya Megalit yang berlubang satu atau lebih, lubangnya berbentuk lingkaran,fungsinya digunakan dalam upacara yang berhubungan dengan pemujaan kepada arwah nenek moyangnya dan berfungsi sebagai pembuatan ramuan obat-obatan.



(Penulis : Riza Ilhamsyah)





Share This

Previous Post
First
Virtual Machine

Written by

Related Posts

0 comments: