Lembaran Halaman Pengesahan………………………………………………………………. ii
Kata Pengantar………………………………………………………………………………… iii
BAB 1 Pendahuluan……………………………………………………………………………
A. Latar Belakang…………………………………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………… 1
C.
Tujuan………………………………………………………………………………….. 1
D.
Manfaat………………………………………………………………………………… 1
Lokasi………………………………………………………………………………………….. 2
Penemuan dan Penelitian………………………………………………………………………. 2
Interpretasi……………………………………………………………………………………... 2
Sejarah Taman Purbakala Cipari……………………………………………………………..... 2
BAB 2 ………………………………………………………………………………………….
A. Kesimpulan……………………………………………………………………………..
4
B. Saran & Kritik…………………………………………………………………………. 4
C. Lampiran………………………………………………………………………………..
5
Lembar Pengesahan
Anggota kelompok :
1. Riza ilhamsyah
2. Reni
Indri Yopika
3. Rismawati
4. Resha Sri
Maulani
Kelompok
kami telah berhasil menyelesaikan penelitian di Desa Cipari, Kuningan.Semoga
hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi media pembelajaran di SMK
Muhammadiyah 2 Kuningan.Berhasilnya penelitian ini tidak lepas dari tuntunan Bu.
Drs. Ani selaku guru Sejarah SMK Muhammadiyah 2 Kuningan.
Guru
Sejarah
Ani. S
KATA PENGKANTAR
Segala puli dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat-NYA kepada saya sehungga dapat menyelesaikan karya tulis ini
yang berjudul “Laporan Hasil Kunjungan Ke Museum Purbakala Cipari Kuningan”.
Adapun penulisan laporan penelitian ini dimaksudkan sebagai bahan pembelajaran
pendidikan di SMK Muhammadiyah 2 Kuningan.
Tersusunnya laporan penelitian ini berkat adanya bimbingan dan dorongan
dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan rasa
terima kasih yang sebesar besarnya kepada :
1.
Bu Ani S, selaku Guru Sejarah / Guru
Pembingbing di SMK Muhammadiyah 2 kuningan
Semoga
Allah SWT memberikan pahala yang berlipat ganda pada kita, amin.Akhirnya saya
berharap semoga karya tulis ini bermanfaat bagi teman saya dan saya sendiri khususnya dan pembaca umumnya.
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelaksanaan kunjungan museum merupakan kegiatan wajib sekolah.
Kunjungan moseum ini dilaksanakan setiap satu tahun sekali. Kunjungan museum ini diikuti oleh kelas X karena pada agenda sekolah kunjungan
museum dilaksanakan pada kelas X.
Dipilihnya objek museum purbakala Cipari Kuningan Karena untuk
mengetahui lebih jelas gambaran evolusi nenek moyang peradaban manusia. Disana kita
semua dapat mengetahui secara gambling bagaimana nenek moyang kita ber-evolusi,
disana kita disuguhkan berbagai bukti sejarah. Mulai dari grabah, gelang ,dll.
Mengenai
penelitian dan penggalian fosil-fosil makhluk purbakala oleh berbagai peneliti
di penjuru dunia.
B. Rumusan
Masalah
1. Bagaimana sejarah Museum Purbakala
Cipari Kuningan?
2. Dimana letak Museum Purbakala Cipari
Kuningan?
C. Tujuan
1. Untuk
mengetahui sejarah Museum Purbakala Cipari Kuningan
2. Untuk
mengetahui letak Museum Purbakala Cipari Kuningan
D. Manfaat
Penulisan karya
tulis ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :
A.
Penulis :
1. Menambah
wawasan siswa.
2. Menggali
potensi siswa untuk dimanfaatkan sebagai sarana menambah nilai sosial dan rasa
ingin tahu perkembangan sejarah Indonesia.
3. Untuk
menumbuhkan rasa cinta tanah air.
4. Meningkatkan
ketaqwaaan atas ciptaan Tuhan YME.
B.
Pembaca :
1. Penulisan ini diharapkan dapat
membuka wawasan masyarakat tentang sejarah evolusi nenek moyang di
Indonesia.
Lokasi
Situs
ini terletak di Kampung Cipari, Desa Cigugur, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan,
Jawa
Barat.Berada pada ketinggian 661 meter
dari permukaan laut, situs ini tepat berada di kaki Gunung Ciremai dan berjarak
sekitar empat kilometer dari Kota Kuningan Jawa Barat.
Penemuan
dan Penelitian
Situs
Cipari ditemukan pada tahun 1972 dengan adanya sebuah peti kubur batu yang merupakan satu ciri dari kebudayaan masa prasejarah.
Penelitian / ekskavasiarkeologi secara sistematis, di bawah pimpinan Teguh Asmar yang dilakukan mulai tahun 1975 menghasilkan temuan-temuan
perkakas dapur, gerabah,
perunggu, dan bekas-bekas pondasi bangunan. Situs ini terhitung
cukup lengkap menggambarkan kehidupan masyarakat pada masa itu.
Interpretasi
Bertolak
dari analisis litologi, stragtigrafi, dan kelompok benda temuan, Situs Cipari pernah mengalami
dua kali masa pemukiman, yaitu masa akhir Neolitik dan awal pengenalan bahan perunggu yang berkisar tahun 1000
SM sampai dengan 500 SM.
Masyarakat
pendukung kebudayaan di Situs Cipari telah mengenal organisasi yang baik
beserta kepercayaan yang erat bertalian dengan pemujaan nenek moyang dengan
adat mendirikan bangunan dari batu-batu besar atau megalitik.
Dasar
dari keseluruhan tradisi megalitik ini adalah kepercayaan akan adanya hubungan
erat antara yang masih hidup dengan yang telah mati atas kesejahteraan manusia,
ternak dan pertanian. Juga terdapat keyakinan bahwa semua kebaikan atau tuah
dari seorang kerabat yang telah mati dapat dipusatkan pada monumen-monumen yang
didirikan untuk menjadi medium penghormatan, menjadi tahta kedatangan,
sekaligus menjadi lambang bagi si mati.Jasa amal atau kebaikan dapat diperoleh
dengan mengadakan pesta-pesta atau upacara-upacara tertentu yang mencapai titik
puncaknya dengan mendirikan monumen-monumen tersebut. Kebaikan tidak hanya akan
memberikan prestasi dam kehidupan tapi juga menjamin nasib yang lebih baik lagi
dalam hidup sesudah mati nanti.
Hal
demikian menjadi pelindung tingkah laku seseorang dan pemusatannya kepada
monumen akan menambah kekayaan, derajat, serta mempertinggi kesejahteraan
beserta hasil cocok tanamnya.
Wisata
Lokasi
situs ini sekarang menjadi tujuan wisata pendidikan dengan dikembangkan menjadi
Taman Purbakala Cipari.Sebuah museum melengkapi situs ini.
Sejarah Taman Purbakala Cipari
Taman
Purbakala Cipari berada di Desa Cipari, kecamatan Cigugur, kabupaten Kuningan,
dan secara astronomis terletak di daerah cekungan (lembah) pada di atas
ketinggian 700 m dpl dan pada koordinat 108º 28’ 156” BT, 06º 57’ 723”
LS, sekitar 3 km ke arah barat dari pusat kota Kuningan. Untuk menuju ke lokasi
situs tidaklah sulit karena merupakan jalan beraspal yang dapat dilalui
kendaraan roda empat maupun roda dua, sekitar 30 menit dari pusat Kota
Kuningan.
Lingkungan
Situs Cipari sangat mendukung sebagai objek wisata, baik bagi wisatawan lokal
maupun mancanegara mengingat udara yang sejuk dan nyaman dengan pemandangan
yang indah didukung oleh lahan situs yang cukup luas.
Situs
seluas 700 m² ini merupakan bagian dari areal Taman Purbakala Cipari yang
memiliki luas 2500 m, sisanya merupakan lahan parkir dan rumah jaga. Situs
Cipari dikenal dengan nama Taman Purbakala, karena merupakan bentuk
pengembangan dan pemanfaatan situs purbakala yang berfungsi sebagai obyek
wisata budaya sekaligus media pembinaan dan pengolahan jatidiri bangsa dan
dapat menambah pendapatan asli daerah (PAD).
Situs Cipari tinggalannya
berdasarkan tipologi dan stratigrafi diperkirakan pernah mengalami 2 kali masa
pemukiman yaitu pemukiman manusia pada akhir masa neolitik dan awal pengenalan
bahan perunggu (masa perundagian) berkisar pada tahun 1000 SM s.d. 500
SM.
Situs
ini pertama kali ditemukan pada 1971/1972 oleh penduduk, selanjutnya dibantu
petugas Pemerintah Daerah setempat mereka menggalinya dan menemukan peti kubur
berukuran sangat besar dengan posisi membujur baratdaya-timurlaut. Di dalam dan
di sekitar peti kuburbatu pada kedalaman sekitar 15 cm terdapat fragmen periuk,
kendi, piring, gelang batu, kapak perunggu, manik-manik dan tulang hewan.
Penelitian
arkeologi selanjutnya pada tahun 1974/1976, menemukan peti kubur kedua lengkap
dengan penutupnya berukuran yaitu 16 x 56 x 59 cm. Di dalam peti kubur tidak
ditemukan sisa jasad manusia tetapi bekal kubur yaitu fragmen tembikar.
(pernik, pedupaan, cawan), gelang batu, beliung persegi, kapak perunggu, dan
manik-manik.
Situs Cipari diduga kuat Peti Kubur
Bilik Batu berasal dari masa Perundagian (paleometalik atau Perunggu Besi)
yaitu masih nampak melanjutkan tradisi megalitik terbukti ditemukannya 2 buah
peti kubur batu yang dipergunakan sebagai tempat (wadah) kubur.
Jika
memasuki area Taman Purbakala pengunjung dibuat takjub oleh tinggalan-tinggalan
budaya yang nampak dari pintu gerbang (arah kiri ke kanan) akan dijumpai menhir
dengan tatanan batu, kemudian gelang batu dan kapak batu 1, peti kubur 1, peti
kubur 2, menhir dengan tatanan lempengan batu sekeliling dibagian bawah, dan
kapak batu. Kondisi objek masih tetap sama dan sesuai dengan kondisi pertama
kali ditemukan.
Lantai
jalan setapak di Taman Purbakala Cipari merupakan susunan lempeng batu bentukan
baru yang diupayakan agar serasi dengan tinggalan megalitik yang dominan
terbuat dari batu.
BAB 2
A.
Kesimpulan
Situs Purbakala Cipari adalah sebuah
situs di Kabupaten Kuningan, yang tepatnya terletak di Desa Cipari Kecamatan
Cigugur.Situs Cipari sendiri terletak di daerah lembah di atas ketinggian 700 m
dpl.Situs Purbakala Cipari ditemukan pada tahun 1972 dengan identifikasi sebuah
peti kubur batu yang merupakan satu ciri dari perjalanan hidup masa pra
sejarah.Penelitian /ekskavasi arkeologi menemukan perkakas dapur, gerabah
perunggu dan bekas-bekas pondasi bangunan masa prasejarah. Situs Purbakala
Cipari berdasarkan tipologi dan statigrafi diperkirakan pernah mengalami 2 kali
masa pemukiman yaitu pemukiman manusia pada akhir masa neolitik dan awal
pengenalan masa perunggu (masa perundagian) yang berkisar antara tahun 1000 SM
s.d 500 SM. Bukti-bukti peninggalan manusia pada akhir masa neolitik dan awal
pengenalan masa perunggu sendiri dapat ditemukan dalam berbagai artefak yang
terdapat di Situs Purbakala Cipari ini yang antara lain fragmen tembikar
seperti pernik, kendi, piring, pedupaan dan cawan, gelang batu, beliung
persegi, kapak perunggu dan manik-manik, tulang hewan yang kesemuanya didapat
dari hasil penggalian dua peti kubur. Sayangnya dalam penggalian dua kuburan
batu (yang satu lengkap dengan penutup kuburnya yang berukuran 16 x 56 x 59 cm)
di dalam peti kubur tersebut tidak ditemukan sisa jasad manusia melainkan hanya
bekal kuburnya saja seperti yang Portal Cirebon sebutkan di atas. Karena
melihat temuan-temuan di atas tadi maka dari itulah Situs Purbakala Cipari di
duga kuat berasal dari masa perundagian (paleometalik atau perunggu besi) yaitu
zaman manusia di masa transisi antara zaman megalitik menuju ke zaman perunggu.
B.
Saran
dan Kritik
1. Berkunjung ke suatu daerah tentu
selain untuk silaturahmi salah satukegiatan kita yang lain adalah wisata,
banyak jenis wisata yang disuguhkan dan kita tinggal memilih mau ke ogjek
wisata apa yang akan kita datangi.
2. Objek wisata yang ada di Kab
Kuningan salah satunya adalah Site Museum taman Purbakala Cipari, nah kali ini
MJ akan sedikit mengulas tentang salah satu objek wisata yang berkaitan dengan
pendidikan dan sejarah yang ada di wilayah Kabupaten Kuningan ini.
3. Taman Purbakala Cipari
yang berada di Desa Cipari, kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, yang
terletak pada ketinggian di atas 700 m dpl dan pada koordinat 108º 28’
156” BT, 06º 57’ 723” LS, berada sekitar 3-4 km ke arah barat dari pusat kota
Kuningan. Untuk menuju ke lokasi situs tidaklah sulit karena merupakan jalan
beraspal yang dapat dilalui kendaraan roda empat maupun roda dua, sekitar 30
menit dari pusat Kota Kuningan. Ketika Mau menuju ke lokasi ini juga sangat
mudah karena ketika MJ berada di jalan utama terdapat arah penuntuk yang menunjukkan
lokasi taman Purbakala ini.
4. Tidak ada tarif tiket yang resmi
bagi para pengunjung (saat itu) ketika MJ memasuki lokasi situs. Udara yang
sejuk dan nyaman dengan pemandangan yang indah didukung oleh lahan situs yang
cukup luas sangat mendukung lokasi ini ditambah kesadaran masyarakat yang ikut
menjaga kondisi di lingkungan sekitar Situs sehingga kondisi situs
5. tetap terjaga bersih dan rapih.
6. Ketika memasuki area Taman Purbakala
pengunjung akan dibuat takjub oleh tinggalan-tinggalan budaya yang nampak dari
pintu gerbang (arah kiri ke kanan) akan dijumpai menhir dengan tatanan batu,
kemudian gelang batu dan kapak batu, 2 buah peti kubur, menhir dengan tatanan
lempengan batu sekeliling dibagian tanahnya. Kondisi objek masih tetap sama dan
sesuai dengan kondisi pertama kali ditemukan.
7. Situs seluas 700 m² ini merupakan
bagian dari areal Taman Purbakala Cipari yang memiliki luas total 2500 m,
sisanya merupakan lahan parkir dan rumah jaga serta museum tempat menyimpan
semua penemuan. Situs Cipari ini dikenal dengan nama Taman Purbakala
Cipari, karena merupakan bentuk pengembangan dan pemanfaatan situs purbakala
yang berfungsi sebagai obyek wisata budaya.
8. Dari Tulisan yang ada di sana serta
dari penuturan penjaga Situs, situs Cipari ini berdasarkan tipologi dan stratigrafi
diperkirakan pernah mengalami 2 kali masa pemukiman yaitu pemukiman manusia
pada akhir masa neolitik dan awal pengenalan bahan perunggu (masa perundagian)
berkisar pada tahun 1000 SM s.d. 500 SM.
9. Situs ini pertama kali ditemukan
pada 1971/1972 oleh penduduk ketika sedang melakukan cocok tanam di ladangnya,
selanjutnya dibantu petugas Pemerintah Daerah setempat mereka menggalinya dan
menemukan peti kubur berukuran sangat besar dengan posisi membujur
baratdaya-timurlaut. Di dalam dan di sekitar peti kuburbatu pada kedalaman
sekitar 15 cm terdapat fragmen periuk, kendi, piring, gelang batu, kapak
perunggu, manik-manik dan tulang hewan.
10. Penelitian arkeologi selanjutnya
pada tahun 1974/1976, menemukan peti kubur kedua lengkap dengan penutupnya
berukuran yaitu 16 x 56 x 59 cm. Di dalam peti kubur tidak ditemukan sisa jasad
manusia tetapi bekal kubur yaitu fragmen tembikar. (pernik, pedupaan, cawan),
gelang batu, beliung persegi, kapak perunggu, dan manik-manik.
C.
Lampiran
NO
|
Nama
Benda
|
Keterangan
|
1
|
Kapak Batu
|
Kapak
Batu yang ada di musium Cipari tampak halus namun ada beberapa bagian lain
yangkasar,batuan tersebut terbuat jenis batuan tanah (selt stone).Batu
Rijang,Kwarsa,Yaper Kalsedom dan batu padas.kapak
tersebut berfungsi sebagai benda upacara bekal kubur disamping untuk alat
mengolah pertanian.
|
2
|
Gelang Batu
|
Gelang
batu dibuat dari batuan kalsedom dan kwarsadalam teknik pembuatannya sudah
halus,gelang batu tersebut ditemukan didalam Peti Kubur Batu yang difungsikan
sebagai benda upacara bekal kubur dan perhiasan.
|
3
|
Kapak Perunggu
|
Kapak
Perunggu merupakan salah satu hasil teknologi masa perundagian yang
dominan,Kapak tersebut difungsikan benda upacara dan alat.
|
4
|
Benda Gerabah
|
Benda – benda
erabah sebagai salah satu hasil budaya manusia merupakan unsur penting dalam
usaha menggambarkan aspek – aspek kehidupan manusia, temuan gerabah Situs
Cipari ada yang berbentuk pragmen dan ada yang masih utuh dengan bermacam –
macam bentuk.Gerabah Situs Cipari nampaknya diproduksi sendiri karena
ditemukan pula bahan yang sudah dicampur antara tanah liat dan pasir Gerabah,
Gerabah terebut difungsikan sebagai alat kebutuhan rumah tangga dan bekal
kubur.
|
5
|
Peti Kubur Batu
|
Peti
kubur batu di situs cipari khususnya umumnya di kabupaten kuningan dibuat
dari jenis batuan Andesit yang berbentuk sirap,Kontruksi peti kubur batu
dikenal dengan bentuk swastika karena bentuknya persegi panjang tapi
menyerupai trapesium.Peti Kubur Batu di Situs Cipari berorientasi ke timur
laut barat daya yang menggambarkan konsep-konsep kekuasaan alam seperti
matahari dan bulan yang menjadi pedoman hidup mereka dari lahir sampai
meninggal pedoman pada terbit dan terbenamnya matahari.
Peti
Kubur Batu tersebut merupakan wadahuntuk mengubur mayat,pada budaya megalit
penguburan antara lain meletakan mayat didalam Kubur Batu, karena penguburan
merupakan bagian penting dalam situs kepercayaan,sebab dalam penguburan
terkandung pengertian masyarakat tentang si mati dan untuk kesinambungan si
mati.
Di
dalam Peti Kubur tidak terdapat keranka manusia hanyalah bekal kubur
yang didapatkan berupa Kapak Batu ,Gelang Batu dan Gerabah, hal ini karena
keberdaan Peti Kubur di Situs Cipari berada pada ketinggian 661 m dari
permukaan laut, tanah gembur subur dan keasamannya tinggi tidak bisa
mengawetkan organik terutama tulang menurut penelitian sementara.
|
6
|
Altar Batu
|
Sebuah
bangunan yang berundak-undak yang dataran biasanya mengandung benda-benda
megalit atau makam seseorang yang di anggap tokoh dan di keramatkan yang
berfungsi sebagai tempat upacara dalam hubungan dengan pemujaan arwah nenek
moyangnya.
|
7
|
Menhir
|
Menhir
adalah sebuah batu tegak kasar yang tidak di kerjakan,disimpan manusia
disuatu tempat yang tinggi /bukit untuk kepentingan memperingati seseorang
yang sudah mati ataupun masih hidup.Batu
tersebut dianggap sebagai medium penghormatan sekaligus menjadi tahta
kedatangan roh nenek moyangnya. Dan pada masa itu belum mengenal tentang
agama masih menggunakan kepercayaan. Yang menonjol ada dua kepercayaan
yaitu anamisme dan dinamisme, batu menhir ini bukan asli dari site taman
purbakala cipari tetapi batu menhir ini dari daerah Sukamulya, knap di simpan
di sini? Karena di rafikakan.
|
8
|
Dolmen (Batu
Meja)
|
Susunan
batu yang terdiri dari sebuah batu lebar yang ditopang oleh beberapa batu
lain sehingga menyerupai (berbentuk) meja meja yang berfungsi sebagai tempat
untuk pemujaan kepada arwah nenek moyangnya sekaligus tempat penyimpanan
sesaji.
|
9
|
Batu Temu Gelang
|
Suatu
susunan batu dalam bentuk lingkaran,merupakan tempat upacara dalam hubungan
dengan arwah nenek moyangnya dan tempat upacara dan musyawarah.
|
10
|
Batu Dakon
|
Batu
Dakon / Lumpang Batu berupa peninggalan budaya Megalit yang berlubang satu
atau lebih, lubangnya berbentuk lingkaran,fungsinya digunakan dalam upacara
yang berhubungan dengan pemujaan kepada arwah nenek moyangnya dan berfungsi
sebagai pembuatan ramuan obat-obatan.
|
(Penulis : Riza Ilhamsyah)
0 comments: