BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang kaya akan kekayaan alam, berupa sumber daya alam yang melimpah, kebudayaan dari berbagai daerah, bahkan tempat dan benda-benda bersejarah. Kali ini penulis akan menerangkan mengenai tempat yang menyimpan benda-benda bersejarah seperti fosil-fosil, batuan, mineral, dan sebagainya berdasarkan kunjungan edukatif ke Museum Geologi Bandung yang dilaksanakan pada tanggal 26 November 2013. Dalam makalah ini penulis akan memaparkan mengenai latar belakang Museum Geologi, Benda-benda yang ada pada Museum Geologi seperti Fosil-fosil (Manusia, hewan, tumbuhan), Batuan dan Mineral, Tektonisme dan vulkanisme.
B. Tujuan Penulisan
· Untuk mengetahui dan melihat benda-benda temuan prasejarah dan lain-lain berupa replika maupun asli.
· Untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Ilmu pengetahuan Alam
· Untuk menambah pengetahuan mengenai benda bersejarah dan mengajak masyarakat untuk melestarikan dan mengenal benda-benda bersejarah yang ada di Meseum Geologi Bandung
· Untuk mendorong motivasi penulis untuk mengembangkan ilmu dengan mencari pengetahuan tentang benda-benda bersejarah di Internet
BAB II
PEMBAHASAN
LATAR BELAKANG MUSEUM GEOLOGI BANDUNG
Museum geologi di dirikan pada tanggal 16 Mei 1928. Sebagai sebuah monumen bersejarah, museum ini dianggap sebagai peninggalan nasional dan berada dibawah perlindungan pemerintah. Museum geologi awalnya berfungsi sebagai laboratorium dan tempat penyimpanan hasil penyelidikan geologi dan pertambangan dari berbagai wilayah Indonesia dan berfungsi pula sebagai sarana pendidikan, penyedia berbagai informasi tentang ilmu kebumian dan objek pariwisata.
Gedung museum geologi yang terletak dijalan diponegoro 57 Bandung, museum ini ada di dalam organisasi pusat penelitian dan pengembangan geologi , direktorat jenderal geologi dan sumber daya mineral, departemen pertambangan dan energi. Bangunan gedung yang arsitekturnya dirancang oleh Menalda Van Schoulven Burg (arsitek Belanda) di bangun oleh kontraktor Lim A Goh dari Bandung. Pembangunannya memakan waktu selama sebelas bulan dengan tenaga kerja sebanyak 300 orang.
Tujuan utama pembangunan museum geologi yaitu untuk mendokumentasikan dan memperragakan benda peraga geologi hasil kegiatan kerja dilapangan dan di laboratorium semuanya dalam bentuk batuan, mineral dan fosil, dilengkapi dengan foto, bagan, peta ilustrasi dan beberapa model untuk memberikan gambaran lebih jelas.
Fungsi museum geologi lebih dititik beratkan kegunaannya dalam pengembangan pendidikan dan penelitian dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia karena itu sesudah mengalami pembaharuan dalam tata pameran dan peragaan, para pengunjung yang masih awam pada ilmu, kegiatan dan hasil kerja geologi, dapat memahaminya di museum. Untuk peragaannya museum geologi dilengkapi dengan perangkat elektronik, mekanik, pemandu dan pembimbing.
BENDA-BENDA YANG ADA DI MESEUM GEOLOGI
Berbagai batuan dan Mineral
Batuan
Batuan adalah sekumpulan mineral-mineral yang menjadi satu.Bisa terdiri dari satu atau lebih mineral.Lapisan lithosphere di bumi terdiri dari batuan. Sedangkan mineral adalah substansi yang terbentuk karena kristalisasi dari proses geologi, yang memiliki komposisi fisik dan kimia.
Penggolongan batuan
1. Batuan beku
Batuan beku adalah batuan yang berasal dari hasil pembekuan magma. Magma adalah massa batuan dalam keadaan cair, bersuhu sangat tinggi (1000o-2000oC).
Komposisi mineral batuan beku tidak selalu sama dengan magma asalnya karena ada kemungkinan bereaksi dengan batuan yang dilalui atau diterobos.
a. Batuan beku dalam (intrusive rocks)
Batuan beku dalam adalah batuan beku yang terjadi dari magma yang membeku di dalam bumi.Batuan beku dalam ada berberapa macam bentuk, yaitu batolit, lakolit, diatrema, gang, dan urat.
b. Batuan beku luar (extrusive rocks)
Batuan beku luar/ekstrusif adalah batuan beku yang terjadi dari magma yang membeku di permukaan/luar bumi.Magma yang mengalir ke permukaan bumi melalui lubang kawah gunungapi disebut lava.Magma yang keluar permukaan bumi masih mempunyai suhu yang tinggi yaitu 800ohingga 1200o C.
2. Batuan sedimen
Batuan sediment adalah batuan yang terbentuk dari hasil proses pelapukan, erosi, pengangkutan dan pengendapan dari batuan yang sudah ada, baik batuan beku, sediment maupun batuan metamorf. Batuan sedimen yang terbentuk melalui proses-proses ini dinamakan batuan sdimen klastik.
3. Batuan metamorf
Batuan metamorf adalah jenis batuan yang merupakan hasil ubahan dari batuan yang sudah ada karena pengaruh suhu dan tekanan yang sangat tinggi dalam waktu yang cukup lama.Batuan metamorf dapat berasal dari batuan beku, batuan sediment maupun batuan metamorf sendiri.
Batuan metamorf yang sangat terkenal antara lain : marmer (merupakan ubahan dari batugamping), batusabak (merupakan hasil ubahan dari batulempung) dan kwarsit (merupakan ubahan dari kwarsa).
Contoh beberapa gambar bebatuan :
Mineral
Mineral adalah benda alam yang bersifat homogen dan mempunyai sifat fisik dan kimia tertentu. Sifat fisik mineral antara lain : warna, cerat, kilap, kekerasan, belahan, pecahan, berat jenis, struktur dan sifat optik. Sifat kimia mineral antara lain kandungan unsur atau senyawa kimia.
Mineral pembentuk batuan dikelompokkan menjadi :
1. Mineral utama
2. Mineral tambahan
3. Mineral penyerta
Mineral utama sebagai penyusun utama batuan antara lain : kuarsa (SiO2), felspar (ortoklas KalSiO2 dan plagioklas (Na,Ca) AlSi3O8) , mika (muskovit KAl2(OH)2(AlSi3O10) dan biotit K2(MgFe)2(OH)2(AlSi3O10) ), amfibol (Ca2 (MgFeAl)3 (OH)2 (SiAl14O11)2, piroksen (Ca (MgFe)(SiO3)2 ((AlFe)2O3), olivin (FeMg)2SiO4), kalsit (CaCO3), grafit (C).
Mineral tambahan merupakan mineral yang berfungsi sebagai tambahan, berasal dari hasil pelapukan atau metamorfose, antara lain klorit (Mg5(AlFe)(OH)8(AlSi4O10) yang berasal dari metamorfose mineral biotit, amfibol, dan piroksen.
Mineral penyerta berfungsi sebagai penyerta di dalam batuan, terdapat dalam jumlah sangat sedikit di dalam batuan, antara lain magnetit (Fe3O4), hematit (Fe2O3).
Beberapa fosil hewan, tumbuhan, dan yang dianggap manusia purba
Ada beberapa fosil di Meseum Geologi diantaranya:
1. Fosil hewan
Sekretaris Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Minelar (ESDM), DR. Yun Yunus Kusumabrata, didampingi Kabag Umum, Ir. Agung Pribadi mengatakan, Museum Geologi memiliki berbagai fosil hewan bertulang belakang (vertebrata) yang berasal dari Indonesia. Berikut contoh beberapa fosil hewan yang terdapat pada Museum Geologi:
Ø Fosil Ular Phyton Reticulatus
Fosil ular ini ialah fosil ular yang pertama kali ditemukan di Indonesia. Fosil ini ditemukan di Ciharuman, kabupaten bandung. Diameter penampang hewan ini kurang lebih 30 cm dan panjangnya diperkirakan lebih dari 5 m. Morfologinya mendekati jenis phyton (Phyton Reticulatus). Berdasarkan penanggalan karbon (C – 14) umur fosil ular ini antara 30.000 – 40.000 tahun yang lalu.
Ø fosil gajah purba “sinomastodon bumiayuensis”, gajah purba berumur 1,2 hingga 1,5 juta tahun lalu yang bentuk badannya lebih kecil dan gading lurus.
Ø fosil gajah purba generasi berikutnya, yakni “stegodon trigonocephaus” yang hidup sekitar 1 hingga 1,2 juta tahun lalu, dengan ukuran lebih besar dan gadingnya melengkung. Ada dua subspesies gajah ini yaitu florensis dan martin. Martin berasal dari Jawa dan florensis dari Flores. Subsepsies Martin ditemukan di Cisaat, Jawa Barat. Subspesies dari Flores merupakan fosil vertebrata Pleistosen pertama ditemukan di Flores. Ia ditemukan oleh Raja Nagekeo, Josef Dapangole di Ola Bula, kabupaten Ngada, pada bulan Desember 1956. Temuan ini dilaporkan pada Dr. Th. Verhoeven, seorang pendeta Belanda di Mataloko. Setelah penggalian lebih lanjut dan dibawa ke Leiden, fosil kemudian diklasifikasi sebagai fosil Stegodon trigonocephalus florensis. Penggalian lebih lanjut oleh ilmuan Indonesia menemukan fosil Stegodon lebih banyak lagi ditambah fosil-fosil lainnya seperti fosil pengerat, Hooijeromys nusatenggara.
Ø Gajah purba lainnya adalah jenis “elephus lysudrindicus” yang hidup sekitar 800 ribu tahun lalu, dengan bentuk badan lebih besar dan gading melengkung. Masih diperdebatkan apakah spesies ini berasal dari Asia atau asli Jawa.
Ø “Elephus maximum”, Kelompok gajah yang masih ada saat ini. Umumnya hidup di benua, kecuali gajah Srilanka dan Sumatera. Gajah Jawa yang baru ditemukan di Sabah, Kalimantan, juga merupakan jenis gajah modern yang ditemukan masih hidup di daerah pulau.
Ø Dinosaurus, yang menguasai daratan pada zaman “Mesozoikum”, jauh sebelum manusia ada. Dinosaurus muncul pada zaman Trias, berkembang pada zaman Jura, dan punah pada zaman Kapur.
Ø Badak Sunda “Rhinoceros Sondaicus”, ditemukan di Trinil dan Kedungbrubus. Berkerabat dengan Badak Jawa, Rhinoceros kendengindicus dari Trinil. Memiliki tiga varian yaitu annamiticus, guthi, dan sondaicus. Berasal dari Indochina.
Ø Kuda Nil “Hippopotamus Simplex”, Berasal dari Jawa.
Ø Kerbau “Bubalus Palaeokeraba”, Kerbau purba. Ditemukan di Kedungbrubus.
Ø Kura-kura raksasa “Geochelone Atlasi”, Kura-kura raksasa. Fosil ini berasal dari era Pleistosen dan ditemukan di Jawa, Sulawesi, Raebia (Atambua, Timor), dan India.
Ø Babi rusa “Celebochoerus Heekereni”, Babi besar dari Sulawesi. Lebih dekat kekerabatannya dengan Phacochoerus dari Afrika daripada dengan babi rusa.
Ø Varanus Komodoensis(Komodo), Hewan ini masih hidup hingga sekarang. Dahulu juga hidup di Pulau Flores dan Atambua, Timor, karena ditemukan fosil-fosilnya disana. Kerabatnya, Varanus bolkayi ditemukan di Trinil dan Kedung Brubus. Hooijer (1973) juga menduga kalau kedua spesies ini sebenarnya sama dan berdistribusi mulai dari Jawa hingga Timor.
Ø Stagodon Sompoensis, Gajah kerdil dari Sulawesi.
Ø Stegodon Soondari, Spesies gajah kerdil lainnya yang diberi nama seorang arkeolog, Soondar.
Ø Elephas celebensis, Gajah kerdil dari Sulawesi. Tengkoraknya dapat dibedakan dari gajah besar karena tidak memiliki cekungan parietal dan adanya reduksi fungsional jaringan tulang pneumatik yang mencirikan gajah kerdil (Palombo, 2001). Walaupun ditemukan di Sulawesi, dan Hooijer sendiri mengatakan gajah ini berasal dari Sulawesi, penelitian lebih lanjut olehnya (1974) menyimpulkan kalau Elephas celebensis berasal dari Jawa dan sama dengan Stegodon hypsilophus dari Jetis.
Foto-0679.jpg Foto-0703.jpg
2. Fosil Tumbuhan
a. Fosil daun
b. Fosil Batang
c. Fosil Kayu
Foto-0685.jpg
3. Fosil Manusia Purba
Di Museum Geologi terdapat fosil manusia purba serta fosli mahluk hidup lainnya. Beberapa Fosil manusia purba yang ada disana yaitu :
a. Meganehtropus Palaeojavanicus
Perawakan Megantropus Paleojavanicus diperkirakan tegap, diperkirakan masif dengan tulang pipi tebal tonjokannya belakang kepala yang tajam serta tempat pelekatan yang besar bagi otot-otot tengkuh yang kuat. Dengan gerakan yang besar, maka permukaan tengah banyak kerutan-kerutan dengan gigi yang sangat kuat.
b. Phythecanthropus Erectus
Fosil ini banyak ditemukan di Indonesia. Tinggi badan diperkirakan antara 165 – 180 cm dengan tubuh dan anggota badan yang tegap, mukanya memiliki tonjolan kuning yang kua, hidung yang lebar dengan belakang kepala menyudut, isi tengkorak berkisar antara 750 – 100 cm. Fosil manusia yang ditemukan di sepanjang aliran Bengawan Solo, yakni fosil “Pithecanthroupus Erectus” yang disebur-sebut sebagai “The Missing Lin” oleh penemunya Eugine Dubois yang melakukan eskavasi tahun 1891 – 1893.
c. Homosapiens
Jenis Homosapiens memiliki ciri yang lebih maju dengan Phytecanthropus erectus. Berjalan dan berdiri tegak serta lebih sempurna, tinggi badannya antara 130 – 210 cm, mulanya datar dan lebar, akar hidung lebar dan bagian mulutnya agak sedikit menonjol, dahi membulat serta tinggi, sementara bagian belakang tengkorak juga membulat dengan rahang dan gigi mengecil dan lidah terlalu menonjol ke bagian depan. Volume tengkorak rata-rata antara 1350 – 1450 cm.
d. Fosil manusia Ngandong, “Homo Javanthropus Soloensis”.
e. Fosil lainnya adalah fosil manusia purba “Pithecantrophus” II dan “Pithecantropus” VII, Sangiran 17. Para pengunjung selain bisa menyaksikan berbagai fosil tadi, juga bisa mendapat pengetahuan tentang evolusi manusia yang dicetuskan Charles Darwin, Ernest Haeckel, Eugine Dubois, dan dua teori evolusi yang dianut dunia, yaitu teori Multi Regional dan teori Out Of Africa, serta sejumlah penjelasan seputar manusia.
Foto-0710.jpg
Hal-hal yang berhubungan dengan tektonisme dan vulkanisme
Secara geologis, tenaga endogen meliputi tektonisme , vulkanisme, dan seisme (gempa).
1. Hasil dari proses tektonisme
Tektonisme adalah perubahan letak atau kedudukan lapisan kulit bumi secara horizontal maupun vertical.Berdasarkan kecepatan gerak dan luas daerah, tektonisme dibedakan atas epirogenesa dan orogenesa.
Epirogenese adalah gerakan pada lapisan kulit bumi secara horizontal maupun vertical akibat pengangkatan dan penurunan permukaan bumi yang terjadi sangat lambat serta meliputi wilayah yang sangat luas. Gerakan epirogenese dibagi menjadi dua sebagai berikut :
· Epirogenese positif, yaitu gerak turunnya permukaan bumi sehingga laut seolah-olah mengalami kenaikan.
· Epirogenese negative, yaitu gerak naiknya permukaan bumi sehingga laut seolah-olah mengalami penurunan.
Orogenese adalah gerakan pada lapisan kulit bumi secara horizontal maupun vertical akibat pengangkatan dan penurunan permukaan bumi yang terjadi secara cepat seperti meliputi wilayah yang sempit.Misalnya, pembentukan deretan sirkum pasifik
2. Hasil dari Proses Vulkanisme
Vulkanisme yaitu peristiwa yang sehubungan dengan naiknya magma dari dalam perut bumi.Magma adalah campuran batu-batuan dalam keadaan cair, liat serta sangat panas yang berada dalam perut bumi. Aktifitas magma disebabkan oleh tingginya suhu magma dan banyaknya gas yang terkandung didalamnya sehingga dapat terjadi retakan-retakan danper geseran lempeng kulit bumi.Magma dapatberbentuk gas padat dan cair. Proses terjadinya vulkanisme dipengaruhi olehaktivitas magma yang menyusup ke lithosfer (kulitbumi). Apabila penyusupan magma hanya sebatas kulitbumi bagian dalam dinamakan intrusi magma.Sedangkan penyusupan magma sampai keluar kepermukaan bumi disebut ekstrusi magma
Maket eksplorasi barang tambang (emas dan minyak bumi)
Emas terbesar di dunia, yang terletak di Pegunungan Tengan Irian Jaya. Tambang terbuka Gransberg yang mempunyai cadangan sekitar 1,186 miliar ton; dengan kandungan tembaga 1,02%, emas 1,19 gram/ton dan perak 3 gram/ton. Gabungan beberapa tambang terbuka dan tambang bawahtanah aktif di sekitarnya memberikan cadangan bijih sebanyak 2,5 miliar ton. Bekas Tambang Ertsberg (Gunung Bijih) di sebelah tenggara Grasberg yang ditutup pada tahun 1988 merupakan situs geologi dan tambang yang dapat dimanfaatkan serta dikembangkan menjadi objek geowisata yang menarik. Beberapa contoh batuan asal Irian Jaya (Papua) tertata dan terpamer dalam lemari kaca di sekitar maket.Miniatur menara pemboran minyak dan gas bumi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari data pengamatan yang penulis lakukan dapat disimpulkan bagaimana sejarah maupun ruang lingkup Museum Geologi Bandung Jawa Barat.kesimpulan penulis adalah:
1. Museum Geologi memiliki tidak kurang dari 250.000 koleksi batuan dan mineral, serta sekitar 60.000 koleksi fosil
2. Museum Geologi di buka setiap hari,kecuali hari jum’at dan libur nasional
3. Museum Geologi di dirikan pada tahun 1928 yang kemudian diresmikan pada 16 mei 1929.
4. Museum Geologi sebagai tampat objek wisata dan sebagai tempat pendidikan.
B. Saran
Kita sebagai generasi muda hendaklah menjaga sejarah bangsa kita.khsusnya pada unsur sejarah yang terdapat di Museum Geologi Bandung dan janganlah kita merusak keindahan alam sekitar kita.penulis berharap pembaca memberikan kritik atau saran yang bersifat membangun, penulis menyadari bahwa karya tulis ini belum sempurna.